Untuk menguasai materi pembelajaran
siswa hendaknya sudah menguasai semua materi yang diajarkan oleh guru
sesuai dengan standar kompetensi lulusan dalam kurikulum yang
berlaku. Siwsa juga sudah menguasai semua materi yang diajarkan oleh
guru pada mata pelajaran yang diujikan secara nasional. Siswa mesti
menggunakan waktu secara efektif dan efisien untuk belajar mata
pelajaran yang akan diujikan secara nasional.Yang lebih penting lagi
siswa harus disiplin terhadap waktu belajar yang telah direncanakan.
Guru mempunyai peran penting dalam membantu siswa menguasai mata pelajaran. Peran yang harus dilakukan guru antara lain: (1) mengajar dengan baik dan menuntaskan materi pembelajaran; (2) membangun proses pembelajaran yang efektif dan efisien; (3) menyelenggarakan program pengajaran perbaikan bagi siswa yang belum menguasai kompetensi; (4) melnyelenggarakan program pengayaan; (5) melakukan penilaian hasil belajar secara berkesinambungan untuk memanhtau proses,kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas secara obyektif, transparan, dan akuntabel
Konselor/Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah mempunyai peran dalam membantu siswa menghadapi ujian nasional melalui layanan konseling. Peran yang harus dilakukan oleh konselor antara lain : (1) memotivasi siswa dalam belajar ; (2) memberikan kiat cara belajar yang efektif dan efisien; (3) menanamkan rasa percaya diri akan keberhasilan menghadapi ujian nasional;(4) mensugesti optimistic siswa akan keberhasilan menghadapi ujian nasional; (5) menghilangkan rasa cemas dan takut menghadapi ujian nasional; (6) menanamkan disiplin dalam belajar; (7) keterampilan belajar; (8) menghilangkan pesimistis siswa dalam menghadapi ujian nasional; dan sebagainya..
Guru mempunyai peran penting dalam membantu siswa menguasai mata pelajaran. Peran yang harus dilakukan guru antara lain: (1) mengajar dengan baik dan menuntaskan materi pembelajaran; (2) membangun proses pembelajaran yang efektif dan efisien; (3) menyelenggarakan program pengajaran perbaikan bagi siswa yang belum menguasai kompetensi; (4) melnyelenggarakan program pengayaan; (5) melakukan penilaian hasil belajar secara berkesinambungan untuk memanhtau proses,kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas secara obyektif, transparan, dan akuntabel
Konselor/Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah mempunyai peran dalam membantu siswa menghadapi ujian nasional melalui layanan konseling. Peran yang harus dilakukan oleh konselor antara lain : (1) memotivasi siswa dalam belajar ; (2) memberikan kiat cara belajar yang efektif dan efisien; (3) menanamkan rasa percaya diri akan keberhasilan menghadapi ujian nasional;(4) mensugesti optimistic siswa akan keberhasilan menghadapi ujian nasional; (5) menghilangkan rasa cemas dan takut menghadapi ujian nasional; (6) menanamkan disiplin dalam belajar; (7) keterampilan belajar; (8) menghilangkan pesimistis siswa dalam menghadapi ujian nasional; dan sebagainya..
Jurus Kedua: Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Kepercayaan diri pribadi adalah suatu yang ingin
dimiliki lebih banyak oleh sebagian besar orang, tetapi itu hanyalah
masalah membangkitkannya. Bagaimana kita bisa lebih percaya diri?
Psikolog dan ahli terapi setuju bila saja pil kepercayaan diri
ditemukan, dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih menyenangkan dan
mereka segera akan kehilangan pekerjaan. Namun,pil kepercayaan diri
masih belum diproduksi. Lalu kemana kita harus berpaling menopang
kepercayaan diri kita? Pada dasarnya,kita harus berpaling ke dalam diri
kita untuk menopang dan mengembangkan bidang dasar yang memerlukan
perhatian. Pada dasarnya, kepercayaan diri adalah kombinasi pikiran dan
perasaan yang berarti, saya senang kepada diri sendiri dan berpikir
bahwa saya orang yang berguna. Di sekolah, siswa yang percaya diri
umumnya merasa positif dan kompeten serta menggunakan dua kualitas ini
untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik, pada waktunya dan
barangkali dengan bersemangat. Menjadi percaya diri mungkin
kelihatannya sulit sekali, terutama untuk orang yang pesimistis, tetapi
sikap yang dipegang mengenai diri sendiri bisa diperbaiki.
Kunci sukses menghadapi ujian nasional adalah membangun rasa percaya diiri akan keberhasilan dengan cara menghilangkan rasa cemas. Rasa cemas merupakan musuh nomor satu dalam menghadapi ujian nasional yang harus segera dihilangkan. Kunci sukses menghadapi ujian nasional adalah memerangi rasa takut dengan keyakinan dan menghadapi kenyataan. Kita akan menjadi percaya diri, penuh rasa kemenangan, dan keberhasilan. Oleh sebab itu janganlah kuatir tentang apa yang akan dihadapi dalam ujian nasional, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginannya kepada Allah dalam doa dan permohonan agar sukses dalam menghadapi ujian nasional dan dengan ucapan syukur. Siswa di dalam belajar harus meningkatkan rasa percaya diri akan keberhasilan,yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku sebagai berikut.
Kunci sukses menghadapi ujian nasional adalah membangun rasa percaya diiri akan keberhasilan dengan cara menghilangkan rasa cemas. Rasa cemas merupakan musuh nomor satu dalam menghadapi ujian nasional yang harus segera dihilangkan. Kunci sukses menghadapi ujian nasional adalah memerangi rasa takut dengan keyakinan dan menghadapi kenyataan. Kita akan menjadi percaya diri, penuh rasa kemenangan, dan keberhasilan. Oleh sebab itu janganlah kuatir tentang apa yang akan dihadapi dalam ujian nasional, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginannya kepada Allah dalam doa dan permohonan agar sukses dalam menghadapi ujian nasional dan dengan ucapan syukur. Siswa di dalam belajar harus meningkatkan rasa percaya diri akan keberhasilan,yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku sebagai berikut.
- Mengetahui apa yang anda hasilkan dari belajar
- Memahami apa yang anda lakukan untuk dapat sukses dalam Ujian Nasional
- Memahami kegiatan anda dalam belajar untuk mencapai sukses belajar.
- Menghindari semua perbuatan yang berlebihan sehingga mengabaikan kegiatan belajar.
- Memahami semua seni perilaku belajar yang wajar dengan ketat dan penuh kesadaran.
- Membuktikan kemampuan anda dengan fakta yang dapat menjelaskan berbagai sudut pandang yang berbeda melalui berbagai jenis ujian.
- Berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan tugas belajar.
- Merencanakan tujuan dan memelihara komitmen dalam pencapaian tujuan belajar.
- Rasa percaya diri akan keberhasilan membantu menciptakan perasaan tenang dan menghilangkan kecemasan dan ketakutan.
- Keyakinan akan kemampuan diri sendiri menghilangkan kecemasan dan ketakutan.
- Rasa percaya diri akan keberhasilan menjadi kunci sukses dalam menghadapi UN.
- Rasa percaya diri akan tercapai, jika mampu menguasai keraguan yang merayapi dirinya akan keberhasilan dalam menghadapi ujian nasional. Keraguan merupakan pengganggu yang membuat kita kehilangan kesempatan memperoleh hal-hal yang baik karena kita ragu-ragu mencoba untuk meraihnya.
- Mensugesti diri dengan menyatakan optimistik akan keberhasilan keinginan dan maksudnya dengan nada yang meyakinkan tanpa menunjukkan keraguan dalam menghadapi Ujian Nasional. Misalnya : Saya pasti lulus! Saya pasti befrhasil ! Saya pasti nilainya tinggi!
Jurus Ketiga : Meningkatkan Konsentrasi Belajar
Membina kekuatan konsentrasi hamper sama dengan
mengembangkan dan menguatkan otot tubuh. Namun, siswa akan mampu
meningkatkan konsentrasi tanpa mengeluarkan keringat. Ini lebih
merupakan masalah latihan yang dingin, tenang dan sungguh-sungguh.
Proses dasar dalam mengembangkan kekuatan konsentrasi adalah dengan
melakukan tugas mental yang lebih sulit secara bertahap. Tugas ini
harus memerlukan periode konsentrasi yang lebih keras dan lebih lama.
Sementara menjalankannya, berilah diri sendiri hadiah untuk peningkatan
pada rentang konsentrasi.
Untuk meningkatkan konsentrasi belajar dalam menghadapi Ujian Nasional, siswa dituntut mampu menunjukkan perilaku sebagai berikut.
Untuk meningkatkan konsentrasi belajar dalam menghadapi Ujian Nasional, siswa dituntut mampu menunjukkan perilaku sebagai berikut.
- Menyiapkan daftar tugas konsentrasi yang biasa dihadapi dalam kegiatan belajar dan dalam menghadapi Ujian Nasional.
- Mengikuti rangkaian kegiatan secara perlahan sehingga dapat menyerap setiap langkah secara mental.
- Mengulangi mengucapkan setiap langkah keras-keras untuk membantu menanamkan informasi tersebut ke dalam ingatan.
- Mengajukan pertanyaan untuk menjelaskan setiap yang dipelajari atau keraguan.
- Pada akhir rangkaian kegiatan, mencoba mengulangi seluruh petunjuk.Perbaiki kesalahan.
- Sewaktu menjalankan petunjuk, ulangi langkah-langkah tersebut sementara anda berjalan untuk lebih menanamkannya di dalam ingatan anda, dan ingatan yang kuat diperlukan.
Jurus Keempat : Mengembangkan Disiplin Diri Dalam Belajar
Disiplin diri sangat penting untuk berhasil dalam belajar menghadapi
ujian nasional. Disiplin diri memungkinkan siswa memperoleh kepuasan
dan mendapatkan pujian yang sepantasnya dan mungkin menaikan prestasi
belajar. Selain kemajuan belajar, disiplin diri dapat juga meningkatkan
kehidupan pribadi lebih sehat dan berkembang. Pada hakikatnya,
disiplin diri merupakan atribusi penting yang dapat memajukan banyak
aspek kehidupan siswa. Di sekolah, disiplin diri berarti siswa maju
dengan pesat, belajar dengan lebih efektif dan hasil bisa diandalkan.
Menjadi disiplin diri adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sebagian
besar siswa. Namun disiplin diri kerap merupakan suatu kualitas yang
sukar dicapai. Mengapa? Karena,siswa mungkin harus belajar sejumlah
perilaku yang baru dan sulit, seperti mengalahkan kebiasaan menunda.
Untuk lebih disiplin diri siswa harus belajar cara untuk menjadi kurang
perfeksionis atau belajar cara mengatasi ketakutan yang besar akan
kegagalan. Ini merupakan kegiatan belajar yang menuntut kerja keras.
Banyak cara yang dapat dilakukan siswa untuk mengembangkan disiplin dalam belajar, diantaranya adalah sebagai berikut.
Banyak cara yang dapat dilakukan siswa untuk mengembangkan disiplin dalam belajar, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Menetapkan tujuan belajar.
- Memulai belajar.
- Mendefinisikan belajar.
- Mengatur belajar dengan membuat perencanaan yang baik.
- Membuat batas waktu belajar yang realistik.
- Menetapkan ganjaran untuk hasil belajar yang dicapai.
- Menghindari penundaan untuk belajar.
- Menulis rencana belajar harian setiap hari dan usahakan memulai dengan belajar yang benar-benar penting.
- Menaklukan ketakutan akan kegagalan dalam belajar
- Berusaha untuk tidak terlalu perfeksionis